Kota Jantho | isbiaceh.ac.id – Sebanyak 15 dosen dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh berpartisipasi dalam sertifikasi kompetensi seni yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Kebudayaan (LSP P2) di bawah naungan Kemendikbudristek.
Acara yang berlangsung pada 14-16 Agustus 2024 di Gedung E, Lantai X Kemendikbudristek, ini menjadi langkah penting bagi para dosen untuk meningkatkan keahlian dan daya saing ISBI Aceh di kancah internasional.
Salah satu peserta, Dr. Angga Eka Karina, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam upaya mengasah kemampuan dosen di bawah kepemimpinan Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd.
“Kami berharap, melalui sertifikasi ini, kami dapat membawa ISBI Aceh bersaing secara global dan menjadi model bagi institusi lain. Apa yang kami pelajari di sini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan ISBI Aceh secara keseluruhan,” ujar Dr. Angga.
Sertifikasi ini diikuti oleh dosen dari berbagai program studi, termasuk seni karawitan, seni tari, serta seni rupa dan desain. Skema yang diambil meliputi sertifikasi kompetensi juri seni pertunjukan bidang musik dan tari, pelukis, serta arsiparis seni rupa.
Beberapa dosen yang mengikuti kegiatan ini antara lain Dr. Angga Eka Karina, M.Sn., Rizki Mona Dwi Putra, M.Sn., Berlian Denada, M.Sn., Erlinda, M.Sn., dan Rico Gusmanto, M.Sn., yang berperan sebagai juri seni pertunjukan bidang musik. Perwakilan dosen lain yang ikut serta dalam program ini meliputi Maghfirah Murni Bintang Permata, M.Sn., Dwindy Putri Cufara, M.Sn., dan Nadra Manalu, M.Sn. sebagai juri seni pertunjukan bidang tari. Selain itu, perwakilan dosen dari bidang seni lukis termasuk Anni Kholilah, M.Sn., Hatmi Negria Taruan, M.Sn., Indra Setiawan, M.Sn., Yulfa Haris Saputra, M.Sn., dan Reza Sastra Wijaya, M.Sn. Sementara itu, Teuku Muhammad Husni, M.Pd., dan Zulfahmi, M.Ag., bertindak sebagai perwakilan arsiparis seni rupa.
Keikutsertaan dalam sertifikasi ini tidak hanya memberikan pengakuan keahlian di bidang masing-masing, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di ISBI Aceh. Dr. Angga menambahkan bahwa sertifikasi ini menjadi awal dari partisipasi yang lebih luas bagi dosen ISBI Aceh di masa depan, dalam rangka memperkuat posisi institusi di tingkat nasional dan internasional.
Dengan antusiasme yang tinggi, para dosen ISBI Aceh berharap dapat terus meningkatkan kompetensi mereka dan memberikan kontribusi terbaik bagi perkembangan seni dan budaya di Indonesia.(rao)