The Blog

ANTHO, isbiaceh.ac.id –  Ekonomi kreatif adalah konsep yang semakin relevan dalam era ekonomi modern. Konsep ini menekankan pentingnya informasi dan kreativitas dalam mengimplementasikan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama. Industri kreatif menjadi manifestasi nyata dari konsep ini, dengan SDM sebagai kuncinya.

Namun, ekonomi kreatif di Aceh sering kali mengalami pasang surut. Pertumbuhan pariwisata terasa stagnan, dan produk kerajinan tangan belum mampu meningkatkan ekonomi masyarakat secara signifikan.

Koordinator Pusat Kerjasama, Kehumasan, dan Penerbitan ISBI Aceh, Ichsan, Rabu (31/7) mengatakan, bahwa ISBI Aceh merupakan perguruan tinggi dengan peluang kerja yang sangat besar. Hingga saat ini, hampir tidak ada lulusan ISBI yang menganggur. Ini karena lulusan ISBI Aceh tidak hanya memiliki kemampuan teoritis yang baik (afektif, kognitif, dan psikomotorik), tetapi juga memiliki keterampilan praktis dengan daya saing tinggi.

Dirinya menjelaskan jika setiap program studi di ISBI Aceh menekankan keterampilan praktis yang sejalan dengan pengetahuan kognitif. Salah satu program studi yang sangat berpotensi dalam menumbuhkan ekonomi kreatif adalah Seni Kriya. Program ini berfokus pada seni dan desain untuk menghasilkan karya seni atau produk yang memiliki nilai estetika dan fungsional.

Prodi Seni Kriya mempelajari berbagai teknik dan material untuk menciptakan karya seni kriya yang indah dan bermanfaat. Produk yang dihasilkan beragam, mulai dari kerajinan kayu seperti suvenir, ukiran, patung, furnitur, dan peralatan rumah tangga hingga produk berbahan tekstil seperti gorden, makrame, mukena, dan produk berbahan kulit seperti tas, dompet, dan ikat pinggang. Selain itu, ada juga produk berbahan logam seperti kalung dan gelang, serta produk keramik seperti guci dan sejenisnya.

Ichsan menambahkan bahwa seni masih sering dianggap sebagai sesuatu yang jadul, murahan, dan kuno. Seni berada pada kebutuhan tersier (tertinggi), yang hanya dipenuhi ketika tingkat ekonomi seseorang melebihi kemapanan. Ini mungkin mengapa seni belum menjadi pilihan utama di Aceh. Namun, ISBI Aceh hadir sebagai solusi.

Dengan berbagai program studi yang melatih kemampuan teoritis dan praktis yang baik, ISBI Aceh siap mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Aceh. Ichsan yakin bahwa dalam 2-4 tahun, ekonomi Aceh akan meningkat seiring dengan lulusan ISBI Aceh.

Oleh karena itu, generasi muda, khususnya yang baru lulus SMA atau sederajat, didorong untuk melanjutkan pendidikan di ISBI Aceh. Pilihlah jurusan yang diminati, pelajari dengan tekun, dan aplikasikan ilmu yang didapatkan. Bentuk kelompok kecil yang saling mendukung, tumbuhkan kreativitas dalam bekerja, dan hadirkan ekosistem ekonomi yang maju. Dengan demikian, ekonomi kreatif akan terwujud.

“Jadi kepada semua orang tua, hantarkan anak bapak ibu ke ISBI Aceh, peluang kerja nyata, anaknya tidak akan menganggur. Kami juga menghadirkan pendidikan berkarakter yang berbudaya, jadi Insya Allah selaras dengan berjalannya waktu, karakter mahasiswa yang berbudaya juga akan menjadi jati diri lulusan mahasiswa ISBI Aceh. Bagi yang ingin mendaftarkan diri, dapat mendaftarkan diri pada link https://bit.ly/mandirikhusus_isbiaceh2024. Kepada semua pihak, mari sama sama kita dukung Aceh Hebat, Indonesia Emas.” Tutup Ichsan.(rao)